Saturday, August 11, 2012

Menyetop Serangan Rayap

Penulis : Natalia Ririh

Shutterstock Rayap berkembang biak secara pesat pada musim hujan, karena rayap menyukai suasana lembab.
KOMPAS.com - Aksi rayap yang menggerogoti perabotan kayu secara diam-diam pasti membuat Anda berang. Memang, tak disangkal, tingkah mereka perlu dibasmi dengan cepat sebelum perabotan kayu lainnya habis dilalap rayap-rayap lainnya.
Namun, sebelum memanggil jasa pembasmi rayap, ada baiknya Anda melakukan persiapan sebelum serangan rayap terjadi. Cara pertama bisa Anda lakukan adalah memberi lapisan antirayap pada perabotan kayu. Biasanya, fungsi lapisan antirayap ini sekaligus diaplikasikan sebagai cat dasar, yaitu sebelum kayu dipelitur atau dicat.
Cara kedua, saat memilih kayu untuk perabotan, sebaiknya Anda memilih jenis kayu yang tidak disukai rayap seperti ulin, jati, dan kamper medan. Selain kedua cara pencegahan ini, Anda juga bisa melakukan perendaman kayu sebelum dipasang selama 4 - 6 bulan.
Kayu hasil rendaman memang tidak akan mudah terserang rayap karena sudah kehilangan zat yang mengundang rayap datang. Cara perendaman ini terinspirasi dari para tukang kayu tradisional untuk membuat kayu jadi lebih kuat dan tahan lama.
Sayangnya, lamanya waktu perendaman membuat pembangunan menjadi lebih lama. Rayap berkembang biak secara pesat pada musim hujan, karena rayap menyukai suasana lembab. Di musim inilah rayap akan membentuk koloni baru. Laron merupakan rayap dewasa jantan dan betina yang mencari pasangan. Dari hidup berkoloni inilah kekuatannya, meskipun hanya serangga kecil dan lemah.
Dengan berkoloni, rayap mampu menembus permukaan tanah dan merusak perabotan dari kayu dengan cara memakannya. Untuk itu, Anda sebaiknya mengenali tanda-tanda, apakah rumah sudah terserang rayap atau belum. Misalnya, ada gumpalan kecil seperti lumpur di perabot dari kayu. Atau, ada serbuk kayu dan lubang di mana-mana.
Setelah terbukti ada beberapa tanda-tanda invasi rayap ini, Anda dapat membongkar jalan masuk yang dibangun rayap sebanyak dua kali dalam seminggu. Kemudian, lakukan pemeriksaan menyeluruh pada perabotan dari kayu seperti rak buku, lemari, dan lainnya.
Sebaiknya, Anda memberi jarak saat menempatkan barang-barang berbahan kayu dengan tanah atau lantai. Bereskan sisa material kayu dekat pondasi rumah, karena ini bisa menjadi pintu masuk rayap.
Selain itu, perbaiki genteng atau saluran air yang bocor. Kebocoran akan menyebabkan kelembaban, karena kondisi ini adalah favorit rayap. Kemudian, lapisi perabotan kayu dengan pelitur. Cara ini akan mempersulit rayap memakan kayu.

Rumah Anda Terserang Rayap !!! 
Bingung Mengatasinya 
Jangan Kwatir !! 
Kami Hadir Untuk  Membantu Anda
Hubungi kami :  021-7028.3446 / 0852.1324.9891 (call/sms)


Link url sponsored :
| Gucimas Pratama | Chemigard Industry |Hostingkita |Hostingkita Web Id | Websupermurah |Cari Cari Rumah |Iklandays |syafitri-gallery |Website Jamin Murah |Cari Cari Tanah | Cari Cari Rumah | tukangs  Skyautosurf | Pembasmi Hama Rayap | Obat Anti Rayap Kayu | Solusi Anti Rayap | Obat pembasmi Rayap | Pengendalian Hama Terpadu |Rayap Kayu Kering | Pembasmi Hama Rayap | Alat Anti Rayap | Solusi Anti Rayap | Obat Pembasmi Rayap | Basmi Rayap dan Kecoa | Pembasmi Hama Rayap | Cara Menghilangkan Rayap | Hama Rayap | Solusi Pembasmi Rayap | Solusi Hama Rayap | Pestisida Anti Rayap | Cara Membasmi Tikus | Cara Nengusir Semut | Obat Anti Rayap Kayu | Basmi Hama Rayap | Umpan Hama Rayap | Basmi Hama Rayap | Cara Membasmi Tikus | Pembasmi Rayap Alami | Pestisida Anti Hama Rayap  | Bahan Pembasmi Rayap | Perusahaan Pembasmi Hama  |


Rayap Tua Pilih Bunuh Diri Saat Diserang

Penulis : Yunanto Wiji Utomo

 

Robert Hanus Neocapriterme taracua
Peneliti dari Academy of Science of the Czehch Republic dan Free University of Brussels menemukan bahwa rayap tua memilih bunuh diri jika diserang.
Hal tersebut diketahui lewat penelitian rayap jenis Neocapriterme taracua di Guyana Perancis. Tim peneliti mendapati beberapa individu rayap memiliki bintik biru serta tubuhnya meledak ketika dipegang.

Dugaan perilaku bunuh diri dibuktikan lewat eksperimen melawankan rayap yang memiliki bintik biru dan tak berbintik dengan rayap lain.

Hasil penelitian menunjukkan kebenaran perilaku bunuh diri. Rayap dengan bintik biru akan meledakkan diri ketika ada yang menyerang. Sementara, rayap yang tidak berbintik bisa bunuh diri juga, namun cenderung enggan melakukannya.

Analisis dengan mikroskop memperlihatkan bahwa bintik biru merupakan kristal di dalam sebuah kantung yang terletak di dekat kelenjar ludah rayap. Saat kantung itu meledak seiring rayap yang bunuh diri, kristal, ludah dan haemolymph bercampur, menghasilkan racun yang mematikan bagi rayap atau serangga kecil lain.

Observasi juga menunjukkan bahwa rayap yang memiliki bintik adalah rayap tua, sementara rayap muda sepenuhnya berwarna putih.

Yves Roisin, pakar biologi evolusi dari Free University seperti dikutip New York Times, Kamis (26/7/2012) menuturkan, "Saat muda, mereka berwarna putih seluruhnya. Saat beranjak tua, mandibulanya 'melorot', jadi tak efektif lagi untuk makan, tapi mereka mengembangkan kristal untuk mempertahankan diri."

Berkembangnya bintik dan perilaku bunuh diri merupakan bentuk adaptasi rayap. Adaptasi ini dikembangkan oleh rayap pekerja.

"Untuk memastikan bahwa mereka masih berguna di koloninya, rayap tua mengambil peran defensif," kata Robert Hanus, peneliti dari Academy of Science of the Czech Republic, seperti dikutip New Scientist, Kamis.

Peledakan diri dan adanya senjata untuk mempertahankan diri sebenarnya sudah banyak ditemui di golongan serangga seperti rayap. Namun, senjata kimia seperti pada rayap Neocapriterme taracua baru pertama kali ditemukan.

Peledakan diri spesies itu, kata Hanus, merupakan "salah satu peledakan yang mengagumkan yang ditemukan."

Sumber :New Scientist, New York Times